Kamis, 03 Januari 2013

EUFORIA MASYARAKAT JAKARTA MENYAMBUT GUBENUR BARU JOKO WIDODO



Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, atau yang lebih akrab dipanggil Jokowi, adalah Gubernur DKI Jakarta terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2012. Ia merupakan gubernur ke-17 yang memimpin ibu kota Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, namun baru 2 tahun menjalani periode keduanya, ia mendapat amanat dari warga Jakarta untuk memimpin Ibukota Negara. Dalam masa jabatannya di Solo, ia didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012. Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sebagai wakil, Basuki T Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.

Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua. Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012 karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Walikota Solo 2010 serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.

Menjelang putaran kedua, berbagai survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain 36,74% melawan 29,47% oleh SSSG, 72,48% melawan 27,52% oleh INES,  45,13% melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer, 45,6% melawan 44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.

Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli mendapat 46,19%. Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer 54.24% melawan 45.76%, dan lima stasiun TV. Perkiraan sementara oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02% melawan 45,98%, Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%. Dan akhirnya pada 29 September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo - Prijanto.

Kerendahan hati dan pengorban Jokowi untuk bekerja sepenuh hati dan menjadi pemimpin pelayan masyarakat, selalu konsisten dan konsekuen antara perkataan dan perbuatannya, serta terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru untuk memajukan, mensejahterakan dan memartabatkan kota Solo dan rakyatnya, telah menempatkan dan memancarkan citra Jokowi sebagai sebagai figur ideal pemimpin pemerintahan yang diidolakan dan diharapkan masyarakat luas.

Itu sebabnya, meski hanya seorang walikota dari Jateng, namun gaung perbuatan dan nama baik (goodwill) Jokowi begitu menggema di seluruh Indonesia sehingga menarik para petinggi PDIP dan Gerindra serta rakyat Jakarta memilihnya menjadi gubernur baru DKI. Harapannya, di bawah kepemimpinan Jokowi, kota Jakarta akan lebih tertata baik, lebih maju dan bermartabat, serta lebih manusiawi sehingga layak menjadi ibu kota negara Indonesia.






DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo
http://nagekeopos.blogspot.com/2012/10/belajarlah-dari-jokowi.html

PERBEDAAN KONTEKSTUAL DAN KONSEPTUAL



KONTEKSTUAL

Kontekstual berasal dari kata bahasa Inggris yaitu contextual dari kata context yang bermakna hubungan kata-kata, konteks, yang berhubungan dengan konteks, dilihat dalam hubungan dengan kalimat.

Dengan demikian kontekstual adalah upaya untuk melihat hubungan dalam kalimat yang terdapat dalam suatu naskah/ matan, karena hubungan kata-kata seringkali penting untuk memahami apa yang telah dikatakan.

Sistem Kontekstual adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain penggunaan pembelajaran Konstekstual bermotto : “Belajar dengan penuh makna”. Pengetahuan yang bermakna diperoleh dari suatu proses yang bermakna pula, yaitu melalui penerimaan, pengolahan dan pengendapan, untuk kemudian dapat dijadikan sandaran dalam menanggapi gejala yang muncul kemudian. Melalui model Kontektual, pengalaman belajar bukan hanya terjadi dan dimiliki ketika seseorang siswa berada di dalam kelas, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana membawa pengalaman belajar tersebut keluar dari kelas, yaitu pada saat ia dituntut untuk menanggapi dan memecahkan permasalahan yang nyata yang dihadapi sehari-hari. 

KONSEPTUAL

Definisi istilah memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang diguna-kan agar terdapat kesamaan penafsiran dan terhindar dari kekaburan. Istilah-istilah yang didefiniskan adalah istilah yang berkaitan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat pada variabel penelitian. Definisi istilah idsampaikan secara langsung (bu-kan kutipan, tidak perlu diuraikan asal usulnya) dan lebih dititikberatkan pada pe-ngertian yang diberikan oleh peneliti sendiri. Kutipan-kutipan masuk pada bagian ka-jian teori.




DAFTAR PUSTAKA


http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/03/pemahaman-kontekstual-hadis.html
http://lorenatazo.blogspot.com/2009/12/definisi-konseptual-istilah.html
http://007indien.blogspot.com/2011/12/karakteristik-dan-tujuan-pembelajaran.html